QALAM KALBU. oleh Sri Rahayu Mohd Yusof [JIWA]
“Menulis khat itu bagai orang berpencak silat. Kekuatan urat lengan yang menulis, sama dengan kekuatan anggota untuk melibas dan menepis.”
Muhammad Azim — pencinta seni khat berusaha merungkai persoalan mengapa dia disisihkan oleh ayahnya sejak remaja melalui sekumpulan surat lama yang diwarisinya.
Branwynn Gwill — seorang gadis yang bekerja di Rumah Sakit Jiwa Saint Dymphna, London pada tahun 1881, telah berbalas surat dengan Tun Ahmad Basil, seorang pemuda dari Pahang.
Perutusan surat antara Branwynn Gwill dengan Tun Ahmad Basil ini menjadi penyebab Muhammad Azim serta gurunya, Haji Mus’ab ke kota London. Kedatangan mereka berdua ke kota itu disambut dengan kejutan demi kejutan. Dapatkah Muhammad Azim menemukan jawapan yang diingini dan merawat kalbunya?