ZIARAH TANAH KUDUP : PUISI PILIHAN 1996-2004 | Kemala
Judul : Ziarah Tanah Kudup : Puisi Pilihan 1996-2004
Pengarang : Kemala
Penerbit : Dewan Bahasa dan Pustaka
Genre : Puisi
Mukasurat : 136 Halaman
Cetakan Pertama : 2006
ISBN : 9836288031
Saya menyatukan realiti kehidupan masa kini dengan perjalanan dan pengalaman rohaniah, ilmu dan kebesaran ilahi yang menjadi akar segala-galanya. Inilah penunjang kepada cinta dan kemanusiaan. Saya mengabsahkan kehadiran saya dengan menanggapi dan menghayati secara jujur kepada peristiwa semasa yang berlaku di dunia. Ia menjadi penting kepada saya sebagai penyair yang merasa dan menikmati kehidupan dalam dua abad (abad ke-20 dan ke-21).
Inilah ungkapan penulis yang berpengalaman luas ini tentang puisi-puisinya yang terangkum dalam koleksi pilihan yang diberi judul Ziarah Tanah Kudup.
KANDUNGAN:
Pengantar
BAHAGIAN SATU: ZIARAH RAMA-RAMA
- Buah Hasrat
- Menatang
- Jakarta, Ogos 1996
- Dialog Makrifat
- Langit Kelabu Kuala Lumpur, September 1998
- Di Kota Bharu Kelantan, Sebelum Muncul Fajar Alaf Baru
- Ziarah Moyangku Khatib Koyan
- Ziarah Rama-rama
- Balada Kambing Gurun
- Di Sujud-sujud Terakhir
- Selepas Uweis al-Qarni
- Alif kepada Alif
- Ghazal Syawal Nurul Fatehah untuk Aisyah Insyirah
BAHAGIAN DUA: TANAH AIR PENYAIR
- Burung-burung Kudus
- Dapatkah Kudakapmu
- Malam di Puncak
- Demak I
- Demak II
- Demak III
- Terkenang Shafie Waktu di Masjid Agung Demak
- Bung-bung Beca di Pasar Pagi Bintaro, Demak
- Antara Cirebon dan Demak
- 60 Nestapa
- Diam, Diam
- Hei, Mari Menulis dan Membaca Sajak
- Bibit dan Insan
- Sececah Catatan
- Runduk
- Cinta
- Kain Songket Tenunan Melayu
- Dakaplah Bulan Putih
- Angin Kenangan
- Di Petaling
- Semenyih
- Ada Broga, Ada Broga
- Sebuah Qasidah Akhir Abad 20
- Lama Sudah
- Sirih Sekapur Pinang Seulas
- Hempasan Ombak Pantai Primula
- Membelah Malam dan Hutan Pagoh
- Seberang Takir
- Sungai Bernam
- Surat Wasiat
- Lagu Pilu Taliban
- Pantun Violet
- Jakarta 15 April 2002
- Denting Gamelan dan Kecapi Itu
- Solo, Interlude
- Selamat Malam Bandung
- Monolog Yasser Arafat
- Aku Mendengar Desis Embun Dinihari
- Lidah Ibuku
BAHAGIAN TIGA: KUDUP
- Bulan Putih
- Bulan Kesumba
- Dia Syaherzad Kasturi
- Hatiku Menjamah
- Matamu Berkilau, Dik
- Tafakur Karang
- Kasyaf Danau
- Di Seri Begawan Bertemulah Pengiran Sarmayuda dengan Pendeta Za'ba
- Aduh Mak!
- Kudup
- Danaunya di Langit
- Aroma Bunga Kesidang
- Tamu Dinihari
- Jalan Lain ke Teluk Purnama
- Di Bawah Pancur Mas Hijr Ismail
- Ada Sebuah Hati Sunyi
- Latah
- Siratan Zamrud
- Pohon Emas Alif
- Frasa dalam Saf Perang
- Bulan Sabit di Langit Madinah
- Musibah Tak Bermata
- Cinta Nabi
Tentang Penyair