KUMPULAN CERPEN SASTERAWAN NEGARA KERIS MAS 1946-1989 | Keris Mas
Judul : Kumpulan Cerpen Sasterawan Negara Keris Mas 1946-1989
Pengarang : Keris Mas
Penerbit : Dewan Bahasa dan Pustaka
Genre : Novel
Mukasurat : 930 Halaman
Cetakan Pertama : 2010
ISBN : 9789836219558
"Keris Mas ialah seorang sasterawan dan pemikir penting pada tahap kedua perkembangan awal kesusasteraan Malaysia moden. Sumbangannya konkrit dan kesannya luas dalam memoden dan menghaluskan genre cerpen. Beliau telah meletakkan dasar-dasar kukuh suatu tradisi baru, dan sastera Malaysia harus melihat kembali kepada pencapaiannya sebagai tiang seri untuk sarana kesusasteraan kita...."
(Laporan Panel Anugerah Sastera Negara 1981)
Kumpulan cerpen ini bukan sahaja dapat memperlihatkan daya seni dan kreatif Keris Mas, bahkan juga secara tidak langsung memperlihatkan watak peribadinya sebagai seorang nasionalis, pejuang keadilan sosial dan penentang feudalisme. Sebagai seorang penulis yang berpegang pada ideologi 'seni untuk masyarakat', maka tema-tema inilah yang ditonjolkan oleh Keris Mas menerusi cerpen-cerpennya.
Penerbitan kumpulan cerpen Keris Mas ini bertujuan mendokumentasikan kesemua cerpen yang pernah dihasilkan hingga 1989, dan sekali gus memudahkan para penyelidik mengkaji perkembangan dan pencapaiannya dari dahulu hingga sekarang.
KANDUNGAN:
Prakata
Pengantar
Sedutan Laporan Panel Anugerah Sastera Negara 1981
- Wasiat Orang Bangsawan
- Air Mata Buruh
- Darah dan Air Mata
- Dalam Pelukan Wanita Sedar
- Penjual Ubat Merdeka
- Menjawab Pesan
- Tertawan di Medan Kongres
- Menjual Tanah Air
- Bunga Kembang Tak Jadi
- Keinsafan di Malam Sunyi
- Pesan dari Patani
- Sampaikan Salamku Kepadanya
- Berjumpa di Penjara
- Air Mata Mengalahkan Aku ...
- Saya Masih Menunggu ...
- Pisau Kerambit dari Patani (I)
- Pisau Kerambit dari Patani (II)
- Dia Jatuh Cinta ...
- Normah yang Pemalu
- Korban Gundik yang Rupawan
- Berhari Raya ke Kubur Nenek
- Fajar Air Mata
- Merebutkan Seorang Gadis (I)
- Merebutkan Seorang Gadis (II)
- Bayangan Hitam
- Kami Telah Berjanji
- Kalung Mutiara
- Korban Masyarakat
- Bukan Kerana Dia
- Sumpah Seorang Peon
- Pisau Berdarah dalam Tangannya
- Tetap Merdeka
- Aku Karam Sendiri
- Detektif Mata Keranjang Tertawan
- Dia Senasib dengan Kerbaunya
- Surat dari Kakanda
- Surat dari Tempat Tahanan
- Nana yang Cemburu
- Miskin
- Api di Tengah Lautan
- Perjuangan Perut dan Cinta
- Minta Sebuah Lagi Gambar Adinda
- Nasib Kami
- Cerita Sepanjang Jalan (I)
- Cerita Sepanjang Jalan (II)
- Mangsa Masyarakat
- Cerita Sepanjang Jalan (III)
- Ditimbuni Surat-surat Cinta
- Cerita Sepanjang Jalan (IV)
- Kejadian di Dalam Estet
- Cerita Sepanjang Jalan (V)
- Cerita Sepanjang Jalan (VI)
- Cerita Sepanjang Jalan (VII)
- Lapar
- Habib yang Cerdik
- Cerita Sepanjang Jalan (VIII)
- Cerita Sepanjang Jalan (IX)
- Cerita Sepanjang Jalan (X)
- Cerita Sepanjang Jalan (XI)
- Cerita Sepanjang Jalan (XII)
- Keris Hati
- Banyak Anak
- Bilik Belakang
- Selamat Anak Pawang Budin
- Gila Anak Jantan
- Kedai Sederet di Kampung Kami
- Pemimpin Kecil dari Kuala Semantan
- Menjelang Merdeka
- Mereka Tidak Mengerti
- Runtuh
- Salah Pemimpin
- Hallucination
- Nenek
- Ekor Kepala
- Cerita Sebuah Mimpi
- Masanya Sudah Terkunci